Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

12 November 2008

Naik Gunung ( bukit ?) episode II di Sawiran

25 oktober 2008, untuk kali kedua, para frater novis mencoba menaklukkan bukit sawiran (lupa dech nama gunungnya heheheh ). Memang sich lebih rendah dari gunung Panderman tapi lumayan menguras tenaga. Soale kami salah jalan dan terpaksa merayap di sisi gunung yang nga ada jalannya alias masih baru dan terjal. Fr Andre sampai kehabisan nafas karena kebetulan lagi pilek, jadi nafasnya sulit sekali. Aduh kog kayak gini sih jalannya…kami berempat sampai ngos-ngosan. Oh iya kami juga ditemani oleh dua ekor anjing Sawiran yang ikut ngos-ngosan juga hahahaha.

Gunung Sawiran kami taklukkan hanya dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Setelah sampai diatas kami istirahat sebentar. Wah ada frater novis yang langsung terlelap…coba perhatikan fotonya …ia ditemani oleh pendamping kami yang setia yang juga terlelap hahaha. Sekali lagi kami merefleksikan bahwa hidup panggilan adalah perjalanan pendakian yang membutuhkan kesabaran dan teknik untuk meraihnya. Selain harus memilki fisik yang kuat, orang juga harus memiliki semangat untuk maju terus kendati jalan didepan tampak tidak jelas atau sulit. Ok..met berjuang dan semoga semakin teguh panggilannya.

Salam dan doa

Fr Ignas Huang CDD

HIDUP PANGGILAN SEPERTI ORANG YANG SEDANG MEMANJAT GUNUNG

Dalam rangka mengawali hidup novisiat di biara CDD, para novis CDD bersama dengan Romo magister mengadakan acara panjat gunung. Sebenarnya kegiatan ini sudah berlangsung pada bulan September. Namun baru sekarang kami masukkan ke blog CDD karena kami gabungkan dengan kegiatan panjat gunung yang kedua.
Tgl 1 September 2008, para novis CDD yang berjumlah empat orang bersama dengan Romo Magister mempersiapkan diri karena akan mengadakan acara panjat gunung. Menurut info yang beredar sih …ini adalah kegiatan rutin setiap tahun untuk para novis. Menurut kabar burung lagi hidup membiara kan seperti orang memanjat sebuah gunung, hehehhe. Kadang sulit, kadang menjengkelkan, kadang putus asa, kadang capek…. kadang…kadang dan kadang hahahahaha.


Acara panjat gunung ini menjadi agak istimewa karena ada lima orang suster CP yang juga ingin mencoba menaklukkan gunung Panderman. Kami mulai berjalan dengan hati penuh kegembiraan dan semangat yang bernyala-nyala. Eh…sampai di kaki gunung Panderman, dua orang suster sudah angkat tangan. Katanya sich…kalian aja yang naik yah…kami tunggu disini aja…Ok deh suster, perjalanan kami lanjutkan ! Empat frater, tiga suster dan seorang Romo. Wah rupanya medannya lumayan menantang. Kami harus menaiki sampai tiga puncak untuk sampai ke puncak utama dan waktu yang dibutuhkan kira-kira 3 jam. Badan dan kaki rasanya mau putus…begitu komentar Fr Petrus CDD. Kalau disuruh pilih mendingan aku jaga rumah aja sambil menunggu tamu datang hahahahahha. Ada-ada saja !

Kami tiba di atas puncak Panderman dan segera mencari tempat untuk berteduh dan tentu saja sambil makan dan minum. Rasanya makanan menjadi begitu nikmat karena kami membawa juga sate dari rumah hahahaha. oh iya kami disambut oleh segerombolan monyet-monyet. Gila tuch monyet banyak banget dan ada yang bulunya bagus sekali kayak Sun Go Kong.
Setelah makan, para pendaki mulai tertidur dengan beralaskan rumput dan beratapkan langit…rasanya damai sekali.



Ehmmmm…apa yah refleksinya ? memang sich untuk mencapai atau meraih cita-cita kita perlu berjuang dan tidak ada segala sesuatu yang datang dengan Cuma-Cuma. Manusia perlu berusaha dan tekun, ulet serta pantang mundur. Semoga pengalaman naik gunung ini semakin memantapkan tekad untuk meraih cita-cita sebagai pelayan Tuhan.