Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

14 January 2009





「主徒會文字福傳研討會」"Seminar Pewartaan Kongregasi Murid-Murid Tuhan Melalui Media Cetak"

Seminar ini adalah untuk pertama kalinya diselenggarakan, dan diadakan di Malaysia berlokasi di Genting Highland Villa Dominic, dari tanggal 26-29 Desember 2008. Pencetus dari sidang ini adalah dua Redaksi Majalah yaitu Majalah Costantini Taiwan dan Bulettin dua bulanan Costantini Malaysia.Sidang ini dihadiri sebanyak 30 orang peserta dari wakil negara Taiwan, Malaysia dan Indonesia, yang melibatkan sebagian besar para pastor dan frater dari Kongregasi Murid-Murid Tuhan, juga para umat yang sebagian besar bekerja di bidang mass media.

Bapak pendiri CDD Kardinal Celso Costantini adalah seorang penulis sejati, seumur hidupnya beliau telah menulis lebih dari 60 buku. Kiranya semangat pewartaan dengan tulisan yang dilakukan oleh Celso Costantini ini memotivasi terselenggaranya seminar ini. Dan setidaknya teladan dari Bapak pendiri yang suka menulis ini juga bisa menyemangati para anggota CDD dan umat untuk berpartisipasi dalam pewartaan melalui media cetak.

Beberapa hal yang bisa digali dari pertemuan yang kami ikuti adalah:
- Pewartaan dengan tulisan adalah hanya salah satu cara atau metode dari suatu pewartaan, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan jalur yang lain.
- Menyadari jaman sekarang dengan berkembangnya teknologi di bidang komunikasi, terutama dunia komputer dan internet, maka pewartaan dengan tulisan sangatlah efektif untuk digunakan di bidang komunikasi dengan komputer dan internet.
- Melalui pertemuan yang dihadiri oleh anggota dari tiga negara dengan latar belakang budaya yang berbeda, diharapkan bisa menambah wawasan dan menjalin kerjasama di dalam pewartaan melalui tulisan. Salah satu usul yang disampaikan adalah dengan membuat website atau blogspot di internet, dimana setiap orang bisa saling menuangkan ide, gagasan, pertanyaan dan pemecahan masalah melalui jalur internet.
- Dalam setiap sesi di dalam pertemuan, para peserta dibaur dan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas pertanyaan dan masalah dari pemberi materi. Selain itu, dari setiap peserta diberi kesempatan untuk membagi atau mensharing pengalamannya di dalam pewartaan melalui mass media. Dan setiap peserta begitu antusias dalam mengemukakan pendapat maupun tanggapan yang disharingkan para peserta, membuat suasana begitu menyentuh sekaligus menyenangkan.
Dari peserta Indonesia, dihadiri oleh empat peserta:
1. Bapak Widjaja Tandra, SH.MM (Mewakili Yayasan Pendidikan Kalimantan)
2. Bapak Sasasusento (Mewakili Umat Mandarin di Jakarta)
2. Pastor Hlarius Sutiono, CDD (Mewakili anggota CDD dari Indonesia)
3. Pastor Kanisius Rudy, CDD (Mewakili anggota CDD dari Indonesia)

Dalam pertemuan acara sharing, Pastor Hilarius memaparkan keadaan dan kesulitan yang dihadapi selama melayani Kategorial Umat Mandarin di Jakarta. Salah satu masalah utama adalah tidak ada regenerasi dari umat Mandarin, karena hampir semua umat Mandarin adalah orang tua yang sudah berumur, dan anak-anak muda di Jakarta sedikit sekali yang berminat belajar bahasa Mandarin dan berpartisipasi dalam kegiatan Gereja yang berbahasa Mandarin.
Pastor Hilarius sempat mengusulkan sekaligus mengundang para peserta dari Malaysia dan Taiwan yang fasih berbahasa Mandarin untuk mengadakan kunjungan ke Jakarta dengan tujuan memberi motivasi dan semangat kepada para kaum muda untuk berpertisipasi dalam Gereja yang berbahasa Mandarin, dengan cara: pertemuan dengan kaum muda, mengajarkan kaum muda menyanyi lagu rohani dalam bahasa Mandarin, memberi pengenalan tentang budaya Cina yang mungkin selama ini masih kurang paham, dan memberi sedikit nuansa baru dalam liturgi yang dibawa dari Malaysia dan Taiwan sebagai upaya mengembangkan liturgi di Gereja berbahasa Mandarin di Jakarta.

Selain itu, salah satu media cetak yang diterbitkan oleh umat Mandarin Jakarta yang bisa diperkenalkan dalam pertemuan adalah Majalah 「同舟」 (Tong Zhou)yang ditulis dalam bahasa Mandarin, dan diterbitkan setahun sekali. Dengan diperkenalkan Majalah (Tong Zhou) dari Indonesia ini, mendapat sambutan dan reaksi yang positif dari setiap peserta, karena mengingat di Indonesia hanya sebagian kecil umat Katolik yang bisa berbahasa Mandarin, tetapi mampu menulis dan menerbitkan majalah dalam bahasa Mandarin yang sangat berbobot.

Salah satu hal yang disampaikan oleh Bapak Widjaja Tandra dalam pertemuan dan cukup mendapat dukungan dan perhatian dari setiap peserta adalah Pemberian beasiswa kepada sepuluh orang putera-putera daerah di Kalimantan Barat setiap tahun sekali oleh Yayasan Pendidikan Kalimantan. Selain memberikan beasiswa kepada anak-anak daerah untuk disekolahkan dari jenjang SMP sampai perguruan tinggi, juga diharapkan para penerima beasiswa ini bisa dididik untuk bekerja dan menjadi kaderisasi karya-karya dari Kongregasi Murid-Murid Tuhan. Dan dalam pembicaraan lanjut, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Bapak Jendral Kongregasi Murid-Murid Tuhan Pastor Stephen Ng, karena menurut beliau kegiatan ini dinilai cukup menarik dan merupakan gagasan baru dalam karya pewartaan, dan untuk pertama kalinya kegiatan ini dicetus oleh CDD di Indonesia.
Setiap hari para peserta juga disegarkan kebutuhan rohaninya dengan acara doa bersama, waktu pagi dan malam. Perayaan Misa dipersembahkan oleh pastor-pastor CDD secara bersama setiap hari.

Salah satu sesi yang cukup menarik dalam pertemuan adalah, kami dibekali dengan pengetahuan bagaimana caranya menerbitkan sebuah majalah atau bulletin. Mulai dari bagaimana caranya membentuk tim kerja yang kompak, memilih pimpinan redaksi, membagi tugas dalam tim kerja (dari merencanakan tema setiap penerbitan, mengedit, merancang cover atau halaman tulisan, tata letak dan besar kecil tulisan dan gambar, keindahan majalah dll), juga bagaimana menjalin atau membina hubungan yang akrab dan solid dalam tim kerja dan sebagainya. Namun disayangkan tidak diajarkan secara langsung ketrampilan membuat majalah dengan komputer.

Terjun di dalam dunia mass media, selain mengandalkan kemampuan sendiri, juga harus ditunjang dengan sikap kerendahan hati, artinya bisa bekerjasama di dalam tim, bisa menerima setiap kritikan dan masukkan sebagai bahan perbaikan diri. Dan di dalam setiap pertemuan kami diingatkan bahwa selama bekerja sebenarnya kita sedang belajar dari suatu pengalaman baru.

Dengan kegiatan seminar ini, semoga semakin terjalin keakraban dan kerjasama di bidang pewartaan melalui tulisan. Mengingat pertemuan ini adalah difokuskan dalam bahasa dan tulisan Mandarin, maka untuk pewartaan melalui tulisan di Indonesia, diharapkan bisa lebih ditingkatkan, karena mengingat kembali kepada misi dari perwartaan CDD adalah difokuskan kepada umat yang berbahasa Mandarin. Pada upacara penutup, Pater Jendral CDD mengusulkan supaya ada kelanjutan pertemuan seperti ini untuk tahun-tahun berikutnya. Beliau mengusulkan agar kegiatan ini, untuk tahun depan dapat diselenggarakan di Indonesia.Mengenai waktu, tanggal dan tempatnya akan ditentukan kemudian. Dan diharapkan dari pihak Indonesia bisa menjadi tuan rumah untuk pertemuan berikutnya. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha dan niat baik kita semua. Amin.


by: Pater Rudy Saleh CDD

1 comment:

  1. Justru itu harus dicari jalan keluar dalam pelayanan umat Mandarin di Jkt. Pelayanan CDD di Jkt hendaknya jangan hanya terbatas pada umat Mandarin, tetapi kepada umat Katolik.

    ReplyDelete