Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

31 August 2011

Hari keluarga dalam CDD


Gereja mengajarkan bahwa keluarga adalah tempat yang pertama dan utama dalam pendidikan anak. Tempat pertama karena dari keluargalah pertama kali seorang anak akan belajar semua hal. Anak lahir dan bertumbuh dalam keluarga dan yang pertama kali ditemui anak ketika lahir didunia adalah keluarganya. Dikatakan yang utama karena keluarga memegang peranan yang penting dan pertama bagi seorang anak. Peran ini tak tergantikan maka disebut yang utama. Keluarga menjadi pionir dalam pendidikan anak karena merekalah yang seharusnya memegang tanggung jawab ini.


Mengingat pentingnya peran keluarga dalam kehidupan seorang anak, maka CDD propinsi Indonesia mencoba mengapresiasi hal ini dengan menghadirkan keluarga dari para frater CDD dalam acara hari keluarga. Acara berlangsung dari tgl 27 agustus sampai 31 agustus ini diadakan di rumah retret Sawiran. Hari keluarga ini bertepatan dengan pengucapan kaul perdana tiga frater CDD dan pembaharuan kaul tiga frater CDD. Maka sejak beberapa waktu, sudah ada beberapa keluarga para frater yang tiba di Malang.

Dalam kegiatan ini, keluarga para frater sempat bertatap muka dengan Provinsial CDD Indonesia dan juga dengan beberapa imam CDD yang ada di kota Malang. Pada tanggal 25 Agustus 2011, keluarga para frater CDD mengunjungi biara Batu atau biara novisiat CDD Fatima Batu. Ditempat inilah, pada awalnya para calon frater CDD akan dibina selama setahun. Keluarga para frater bertemu dan berwawancara dengan Pater Lodewiyk CDD, provincial CDD Indonesia dan juga Pater Sukamto CDD, magister Novisiat CDD. Pada kesempatan ini, keluarga para frater CDD juga berkenalan dengan Br Andre CDD yang sedang studi lanjut di Yogyakarta dan kebetulan sedang liburan di kota batu serta dengan Pater Prasetyo CDD yang bertugas di kota Medan dan kebetulan sedang menghadiri rapat dewan pimpinan CDD di Kota Batu.


Para anggota keluarga frater CDD juga diajak untuk mengikuti acara pengucapan dan pembaharuan kaul CDD dan setelah itu berangkat ke Sawiran untuk memulai acara hari keluarga. Di sawiran, keluarga para frater dan frater CDD diajak untuk menggali kehidupan rohani dan sekaligus melalui permainan permainan diajak untuk mempererat tali persaudaraan. Dalam hal ini, Pater Agus Lie CDD dibantu oleh team Sawiran mencoba melakukan segala cara untuk mempererat dan memperdalam tali persaudaraan para keluarga frater CDD.

Semoga Acara ini membuahkan hasil yang baik dan berguna untuk perkembangan dan terutama hidup panggilan para frater CDD.

Salam dan doa
Fr Ignas Huang CDD

30 August 2011

retret tahunan umat katolik berbahasa mandarin Jakarta

Retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan biasanya.Sebuah retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri ataupun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah kelompok/komunitas. Beberapa retret dilakukan dalam kesunyian, sementara yang lainnya dilakukan dalam suasana berbagi rasa, tergantung dari pengetahuan dan praktik yang dilakukan oleh fasilitator dan/atau pesertanya. Retret sering kali dilakukan di daerah pedesaan atau pedalaman, atau di tempat-tempat retret khusus seperti sebuah biara.

DemikianlahsSetiap tahun komunitas umat katolik berbahasa Mandarin Jakarta yang berpusat di Dwi warna menyelenggarakan retret bersama untuk empat gereja katolik berbahasan Mandarin. Retret yang diselenggarakan dimaksudkan untuk membantu umat agar semakin bersatu dan menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Setiap tahun, pusat pelayanan umat katolik berbahasa Mandarin yang diserahkan pelayanannya kepada CDD, merencanakan dan membuat tema khusus untuk retret tahunan. Pendamping retret adalah para imam yang mampu berbahasa mandarin dan biasanya diundang dari luar negri. Beberapa kali diundang dari Malaysia atau Taiwan.

Pada tahun ini, sekitar 60 orang lebih mengikuti retret yang diselenggarakan di lembah karmel cikanyere. Tema retret adalah Yesus adalah guruku. Retret dilaksanakan pada tgl 26 sampai 28 juli 2011.Pada tahun ini, retret dibimbing oleh Pater Laurensius Huang da hwa CDD dari Malaysia. Selama retret berlangsung, Pater Lauren menggunakan berbagai metode untuk membantu umat mandarin agar mampu menyerap dan semakin dekat dengan Tuhan.

Pemutaran film, lagu-lagu, saat hening pribadi, dan terutama silentium magnum diberlakukan untuk mencapai tujuan ini. Menurut beberapa peserta, model retret dengan silentium magnum amat menyiksa karena mereka yang biasa senang berbicara mengalami kesulitan untuk tidak berbicara. Namun seiring waktu yang berlalu, mereka akhirnya mampu menahan diri dan bisa menggunakan waktu berbicara untuk dan hanya bersama Tuhan. Dalam retret ini, umat juga diajak untuk mengadakan sembah bakti kepada sakramen Mahakudus.

Semoga melalui retret ini, iman umat semakin bertumbuh dan cinta kasih Tuhan semakin dikenal oleh banyak orang.
Salam dan doa
Ignas Huang CDD

Kaul Perdana dan Pembaharuan kaul Frater CDD 2011


Bapa Celso Costantini, pendiri CDD mengatakan bahwa panggilan adalah sebuah rahmat, kalian harus tahu menjaganya dengan baik. Panggilan merupakan lidah api yang perlu senantiasa dikobarkan dengan minyak kebajikan. Inilah yang pernah dikatakan Yesus Kristus kepada seorang Biarawan yang tidak setia: Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah (Luk 9,62).

Memang panggilan mesti dijaga dan selalu diperjuangkan. Seturut wejangan bapa pendiri diatas, pada tanggal 27 Agustus 2011, tiga pemuda memberanikan diri untuk mengucapkan kaul perdana dalam kongregasi Murid murid Tuhan. Mereka telah menerima dan merawat panggilan yang telah mereka terima dengan penuh syukur. Ketiga pemuda ini adalah Fr. Yoldy CDD asal keuskupan Larantuka, Fr Ega CDD asal keuskupan Agung Pontianak dan Fr Hermanto CDD asal keuskupan agung Samarinda.

Misa pengucapan kaul perdana ini dilaksanakan di kapel KOSAYU Blimbing Malang. Upacara ini didahului dengan perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin langsung oleh provinsial CDD Indonesia Pater Lodewyik Tshie CDD dan didampingi Pater Agus Lie CDD, prefek studen dan pater Sukamto CDD, magister Novis CDD. Di samping itu, Pater Yuki CDD, wakil provincial CDD, Pater Prasetyo CDD dan Pater Rudy CDD juga turut hadir dalam misa ini.

Perayaan ekaristi pengucapan kaul perdana tiga frater CDD menjadi semakin meriah karena bersamaan dengan pembaharuan kaul tiga frater CDD. Mereka adalah Fr Fol CDD asal keuskupan Surabaya, Fr Justin CDD dan Fr Jensi CDD, keduanya berasal dari keuskupan Ruteng. Alunan paduan suara dari anak anak SMA St Yusuf KOSAYU semakin membuat perayaanb ekaristi terasa menyentuh
Dalam khotbahnya, Pater Lodewyik menekankan pentingnya pemahaman atas kaul yang diucapkan. Beliau mengutip wejangan – wejangan Bapa pendiri CDD yang ditulis dalam IVAD. Mengutip tulisan Bapa Celso, Pater provincial mengatakan bahwa karena kaul seseorang diasingkan dari dunia, semuanya dirampas darinya supaya ia dapat hadir bagi Allah dalam kebebasan spiritual dan kesucian mutlak. Ia hidup di dunia, tetapi bukan dari dunia ini: Kaul bagi seorang Biarawan yang siaga bagaikan jembatan yang dibangun di atas sungai yang deras. Sungai tersebut adalah dunia; mengindahkan kaul-kaul berarti membangun, memperkokoh dan mengamankan jembatan tersebut.

Akhirnya, kita mesti menyadari sebagaimana Bapa Celso menegaskan bahwa dengan kaul ketaatan, seorang Biarawan mempersembahkan kepada Allah kebebasannya yang adalah salah satu kebutuhan terbesar jiwa manusia. Dengan kaul kemurnian seorang Biarawan mempersembahkan tubuhnya sendiri kepada Allah. Dengan kaul kemiskinan ia mempersembahkan keterasingan total terhadap barang-barang di dunia ini. Demikianlah kaul-kaul menjadikan diri sendiri sebagai persembahan yang utuh, bebas dan kudus kepada Allah.

Perayaan Ekaristi pengucapan kaul perdana pada tahun ini terasa istimewa karena dua dari tiga frater yang mengucapkan kaul adalah alumni dari sekolah yang dikelola CDD. Fr Ega adalah alumni SMA St Petrus Pontianak dan Fr Hermanto adalah alumnus SMA St Yusuf atau KOSAYU Malang.

Dalam upacara ini, para frater mengucapkan kaul dihadapan provinsial CDD Indonesia dan berjanji untuk hidup seturut nasehat injil sesuai dengan konstitusi dan regula CDD. Penyerahan diri ini menjadi tanda yang harus selalu diperjuangkan terus menerus dalam hidup panggilan.

Setelah pengucapan kaul, para frater yang mengucapkan kaul pertama menerima lencana CDD yang dipasang pada jubah mereka. sesudah itu mereka berdoa didepan patung Bunda Maria Ratu para rasul yang menjadi pelindung utama dalam kongregasi Murid murid Tuhan. para frater mengucapkan doa yang dipersembahkan kepada Bunda Maria.

Setelah acara selesai, para tamu undangan diajak untuk mengikuti acara santap siang bersama. Dalam acara santai ini, para tamu diperkenalkan dengan kehidupan para seminaris CDD sepanjang hari melalui pemutaran slide. Para frater juga mengajak tamu undangan untuk bergembira melalui lagu dan gerak yang diperagakan bersama sama.
Semoga benih panggilan semakin subur dalam kongregasi Murid murid Tuhan. dan semoga semakin banyak orang mau membuka diri bagi panggilan Tuhan yang didengarnya setiap saat. tuaian memang banyak tetapi sedikitlah pekerjanya.semoga peristiwa pengucapan kaul ini mendorong banyak kaum muda untuk datang dan menyerahkan diri dalam tugas pelayanan ini.

akhirnya kita harus selalu ingat apa yang dikatakan oleh bapa Celso sendiri dalam IVAD yakni : Dengan kaul kemurnian seorang Biarawan mempersembahkan kepada Allah kurban tubuhnya sendiri; dengan kaul kemiskinan ia mempersembahkan kepada Allah semua yang dimilikinya, bahkan mungkin kekayaannya yang luar biasa banyaknya sekalipun; dengan kaul ketaatan ia mempersembahkan kepada Allah salah satu dari kebutuhan jiwa manusia yang sangat berharga, yaitu kebebasan.

semoga kita semua mampu mewujudkannya.

Salam dan doa

Ignas Huang CDD

01 August 2011

Bible Study SMPK Kolese Santo Yusup

“TUHAN PEGANG TANGANKU”
Oleh: Fr. Laurentius Fol Piluit, CDD


Saat aku bimbang, saat kuragu
Aku akan berdoa kepada Tuhan
Ku ‘kan memohon bimbingan dari-Nya
S’bab kutahu Dia ‘kan pegang tanganku
Saat Tuhan memegang tanganku
Tak lagi kurasa bimbang
Tuhan adalah penjagaku
Dia ‘kan slalu pegang tanganku

Itulah “theme song” Bible Study Hua Ind 2011 yang berlangsung dari tgl 30-31 Juli 2011. Tahun ini merupakan pelaksanaan Bible study yang kedua. Tema yang diusung kali ini adalah “Tuhan, pegang tanganku.” Tujuan diadakannya Bible study adalah agar anak diperkenalkan dengan kitab suci sejak dini sehingga mereka menjadi akrab dengan kitab suci. Tujuan lainnya adalah mengumpulkan kaum muda dan anak-anak dalam satu wadah kegiatan Gereja agar mereka merasakan kegembiraan di dalam mengikuti kegiatan Gereja Katolik.
Tahun ini Bible study diikuti oleh 135 peserta dengan panitia, pendamping, dan penjaga pos berjumlah sekitar 70 orang. Yang patut menggembirakan adalah acara ini bersifat wajib bagi murid SMPK KOSAYU 2 yang beragama Kristen dan Katolik namun pada kenyataannya ada 9 anak yang beragama non Kristen dan katolik mengikuti kegiatan ini. Acara registrasi sesuai jadwal dimulai jam 15.00 namun pada pukul 14.15 anak-anak sudah ada yang datang. Pukul 16.00 acara dimulai dengan doa pembukaan dan pengenalan lagu-lagu yang digunakan selama acara Bible study tahun ini. Pukul 16.25 acara secara resmi dibuka oleh Bp. Urbanus Sihombing (WAKASEK Kurikulum) bersama dengan Pastor Agustinus Lie, CDD yang memang sejak awal sangat mendukung kegiatan ini. Terima kasih Pastor atas bantuan, dukungan dan semangatnya sehingga para frater menunjukkan kreatifitas yang luar biasa dan anak-anak panitia bersemangat dalam melayani :).
Setelah pembukaan secara resmi, anak-anak diajak untuk memuji Tuhan dengan lagu-lagu pujian yang meriah. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan para frater dan tepat pukul 17.00 dimulai sesi I. Sesi dibawakan oleh Fr. Nico. Anak-anak diajak mula-mula menyadari kebaikan Allah Bapa kepada umat manusia. Setelah sesi I dilanjutkan dengan acara games indoor yang dipimpin oleh Fr. Beny, Fr. Justin, Fr. Petrus, dll. Pada games ini para peserta diajak untuk mencari nama tokoh di dalam dua kotak yang berisi berbagai macam nama tokoh di dalam kitab suci. Dengan memeperhatikan petunjuk-petunjuk mereka menebak dan mencari siapakah tokoh yang dimaksud. Permainan berlangsung cukup seru dan ramai. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan hutan kolam dan menyanyikan lagu “train of love”. Pukul 19.00 acara dilanjutkan dengan makan malam. Pada pukul 19.45 para peserta diajak lagi untuk memuji Tuhan lewat gerakan-gerakan. Tepat pukul 20.00 acara dilanjutkan dengan sesi II yang dibawakan oleh Fr. Jensi. Pada sesi ini anak diajak bahwa kasih Allah kepada umat manusia menjadi nyata dan kelihatan dalam diri keluarga (orang tua, kakak, adik), serta melalui orang lain (teman, dsb). Setelah itu acara berlanjut pada sesi pertobatan dimana anak diajak untuk merenungkan kembali kehidupannya, menyadari kembali segala sikap di dalam hidup mereka. Sesi pertobatan ini dipimpin oleh Fr. Justin. Setelah itu sekitar pukul 21.45 anak-anak beristirahat.
Besok paginya anak-anak telah bangun pukul 05.00 pagi untuk mandi dan mempersiapkan diri guna mengikuti perayaan ekaristi di kapel Kosayu. Misa berlangsung mulai pukul 06.45 – 07.55 dan dipimpin oleh Pastor Kanisius Rudy Saleh, CDD yang khusus datang dari Pontianak untuk melihat dan meninjau pelaksanaan acara Bible Study disini. Rencananya di Pontianak pun akan diadakan kegiatan serupa tahun depan. Setelah misa anak-anak diajak untuk makan pagi bersama kemudian dilanjutkan dengan doa pagi, puji-pujian dan penjelasan games outdoor. Pukul 09.15 mereka mulai games outdoor dimana pada games ini mereka semua yang terdiri dari 20 kelompok akan bermain di 10 pos permainan. Nampak suasana kegembiraan di raut wajah mereka. Pukul 11.45 permainan berakhir dan mereka beristirahat sambil mengisi lembar evaluasi yang diberikan. Dari hasil evaluasi yang diberikan, dapat dikatakan 100 % mereka mengatakan senang dan gembira mengikuti acara ini dan mengajukan usul agar kegiatan ini diperpanjang karena terasa terlalu singkat.
Pada pukul 12.15 diadakan acara penutupan. Dimulai dengan puji-pujian, penyerahan hadiah kepada kelompok terbaik, dan pemberian kenang-kenangan kepada tim dari Bina Iman Anak Katolik paroki St. Aloysius Gonzaga Surabaya (yang selama 2 tahun berturut-turut ini mendampingi dan membantu kami dalam pelaksanaan Bible study) maka secara resmi acara Bible Study Hua Ind 2011 ditutup oleh Bp. Urbanus Sihombing beserta Pastor Kanisius Rudy Saleh, CDD. Setelah itu dibagikan makan siang dan anak-anak pulang ke rumah masing-masing tepat pukul 13.00 dengan membawa kegembiraan dan sukacita yang besar. Sedikit catatan: setelah acara ini sebenarnya panitia, pendamping dan penjaga pos pun dapat pulang namun mereka enggan pulang. Mereka menyanyi dan menari bersama lagu-lagu yang ada dalam acara Bible Study ini hingga sekitar pukul 14.30. Terpancar kegembiraan di dalam raut wajah mereka. Bahkan beberapa orang sudah “memesan tempat” untuk acara Bible Study tahun depan.
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan mengahalang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulahyang empunya Kerajaan Allah (Mrk 10:14)”