Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

02 May 2011

Teks Liturgi Beatifikasi Yohanes Paulus II

Seluruh program beatifikasi Yohanes Paulus II pada tanggal 1 Mei 2011 sudah disusun di buku perayaan ini dalam bentuk pdf.

Renungan dalam Ibadat Bacaan Pada Peringatan Paus Yohanes Paulus II

Diterjemahkan dari whisperintheloggioa.blogspot.com/2011/04/quote-of-day.html

Kutipan Harian


Petrus pergi ke Roma! Kalau bukan ketaatan pada Tuhan yang membawa Petrus ke kota ini, ke pusat Kekaisaran, apalagi yang bisa membawa Petrus ke sana? Barangkali si nelayan di Galilea tidak akan mau datang ke tempat ini. Barangkali dia lebih suka tinggal di sana, di pantai Danau Genesaret, berurusan dengan perahu dan jala ikan. Namun karena dipimpin oleh Tuhan, taat pada kehendak-Nya, dia datang ke sini!

Menurut tradisi dulu, Petrus mencoba meninggalkan Roma pada masa pembantaian Nero. Namun Tuhan berperan di sini dan menemui dia. Petrus bertanya kepada-Nya, “Quo vadis, Domine?” — “Ke mana Engkau pergi, Tuhan?” Dan Tuhan menjawab dia: “Aku pergi ke Roma untuk disalibkan kembali.” Petrus yang mendengar jawaban itu kembali ke Roma dan tinggal di sini sampai hari penyalibannya.

Masa kita ini memanggil kita, mendesak kita, mengharuskan kita memandang Tuhan dan menenggelamkan diri kita dalam kerendahan hati dan meditasi mendalam tentang misteri kekuasaan Kristus yang besar.

Dia yang dilahirkan oleh Perawan Maria, anak tukang kayu (dan Dia sendiri adalah tukang kayu), Anak Allah yang hidup (sebagaimana pengakuan Petrus), datang dan menjadikan kita semua “kerajaan para imam”.

Konsili Vatikan II mengingatkan kita akan misteri kekuasaan Allah ini dan kenyataan bahwa misi Kristus sebagai Imam, Nabi-Guru dan Raja diteruskan di dalam Gereja. Setiap orang, seluruh umat Allah, ikut serta dalam ketiga misi ini. Barangkali pada masa lalu tiara, mahkota tiga tingkat, dipakai oleh Paus untuk menunjukkan tanda yang menjadi rencana Tuhan bagi Gereja-Nya, yakni seluruh tingkatan hirarki Gereja Kristus, seluruh “kekuasaan suci” dijalankan dalam gereja, adalah untuk melayani, melayani dengan satu tujuan: menegaskan bahwa seluruh Umat Allah ikut serta dalam ketiga misi Kristus dan selalu berada di bawah kekuasaan Tuhan; kekuasaan yang bersumber bukan dari dunia ini, melainkan dalam misteri Salib dan Kebangkitan.

Kekuasaan Tuhan yang absolut, namun sekaligus juga lembut, menjawab kerinduan terdalam manusia, dari keluhuran aspirasi intelektual, kehendak, dan hatinya. Dia tidak berbicara dengan bahasa kekerasan, tetapi menyatakan dirinya dalam cinta dan kebenaran.

Pengganti Petrus dalam tahta di Roma hari ini berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan rendah hati dan penuh penyerahan: Kristus, buatlah aku untuk selalu menjadi hamba dari kekuasaan-Mu yang istimewa, hamba dari kekuasaan-Mu yang manis, hamba dari kekuasaan-Mu yang tidak mengenal senja. Jadikanlah aku hamba: ya, hamba dari para hamba-Mu.

Saudara-saudari, jangan taku mengundang Kristus dan menerima kekuasaan-Nya. Bantulah Paus dan semua orang yang ingin melayani Kristus dan bersama kekuasaan Kristus melayani setiap orang dan seluruh manusia.

Jangan takut. Bukalah, aku katakan, bukalah pintu lebar-lebar bagi Kristus. Terhadap kuasa penyelamatan-Nya bukalah batasan-batasan negara, ekonomi dan sistem politik, ladang kebudayaan yang luas, peradaban dan perkembangan. Jangan takut. kristus tahu “apa yang ada dalam seorang manusia”. Dia mengtahuinya.

Sekarang ini sering terjadi bahwa manusia tidak tahu apa yang ada di dalam dirinya, di dalam hatinya yang terdalam. Sering dia tidak yakin akan makna hidupnya di dunia ini. Dia diserang oleh keraguan, keraguan yang kemudian berubah menjadi putus asa. Karena itu kami meminta padamu, kami mohon dengan rendah hati dan penuh kepercayaan, biarkanlah Kristus berbicara kepada manusia. Dia sendiri yang memiliki sabda kehidupan, yakni kehidupan kekal.
* * *
Diambil dari homily Paus Yohanes Paulus II pada Misa pengukuhan pelayanannya sebagai "gembala universal" Gereja, teks di atas akan dijadikan sebagai bacaan untuk Ibadat Bacaan pada hari peringatan Beato Yohanes Paulus II.

Bukannya kebetulah bahwa tanggal 22 Oktober pada waktu teks ini disampaikan, tanggal yang sama ini juga merupakan hari peringatan liturgis dari Paus Polandia ini.

Sesuai dengan penghormatan tradisional dari beato-beata yang dirayakan terbatas pada tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan kehidupan mereka, pesta ini sudah dimasukkan ke dalam kalender Keuskupan Roma dan seluruh Gereja di Polandia. Berikutnya, Tahta Suci juga memberikan indikasi bahwa yurisidiksi (keuskupan) lain dapat memohonkannya untuk dimasukkan ke dalam peringatan fakultatif dalam kalendernya. ...

Di atas segalanya, seluruh Gereja merayakan pesta ini.