Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

08 October 2012

PERTEMUAN KE DUA : CDD DAN PEWARTAAN MELALUI MASS MEDIA

Pewartaan dan mass media adalah dua hal yang saling berhubungan dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyapa dan menyentuh hati manusia. Gereja Katolik sungguh menyadari akan hal ini. Maka gereja dengan segala kemampuannya berusaha untuk memperkenalkan Kristus melalui mass media. Pewartaan di jaman modern ini, tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara konvensional meskipun cara-cara konvensional masih tetap dapat dilaksanakan. Dengan kata lain, bersamaan dengan cara konvensional, cara-cara pewartaan dengan menggunakan metode baru harus dan mesti dilakukan. Kongregasi Murid murid Tuhan atau CDD sebagai salah satu bagian dari gereja juga turut serta mengantisipasi dan sekaligus mewujudkan pola pikir ini. Dengan berbagai cara, CDD berusaha mengajak dan memperkenalkan Kristus khususnya melalui mass media. Oleh sebab itu, pada tahun 2008, CDD bekerjasama dengan para sahabat-sahabat CDD yang bergerak dalam bidang jurnalistik menyelenggarakan pertemuan pertama mass media dan pewartaan. Pertemuan berlangsung di Malaysia. Pada saat itu hadir wakil dari Generalat CDD, utusan dari Taiwan, Malaysia dan Indonesia. Ada banyak hal yang dihasilkan dalam pertemuan ini.
Tgl 3-5 Agustus 2012 diselenggarakan pertemuan kedua mass media dan pewartaan. Pertemuan berlangsung di biara CDD Hsinchuang, Taiwan. Pada pertemuan ini, hadir utusan dari Generalat CDD, utusan Taiwan, Malaysia dan Indonesia. Pertemuan kali ini mengambil tema tentang pewartaan melalui Ipad.Tempat pertemuan : Biara CDD Hsinchuang, Taiwan. Peserta terdiri dari utusan Generalat dan atau Taiwan : 8 peserta, diantara 8 peserta, dua imam CDD dan seorang frater CDD, utusan dari Malaysia : 8 peserta, diantara 8 peserta itu, dua diantaranya imam CDD dan enam awam.kemudian utusan dari Indonesia : 4 peserta yakni : Pater Rudy Saleh CDD dari komunitas Pontianak, Fr. Ignas Huang CDD, Pemimpin umum buletin dwi bahasa Yan He Guang, Bpk Herman Pangestu, staf redaksi Sheng Ai dan Sdr Alung, ketua Redaksi bulletin dwi bahasa Yan He Guang.Satu peserta sebagai pengamat dari Taiwan
Pertemuan hari pertama dimulai dengan misa pembukaan yang dipimpin oleh Pater John Kang CDD, utusan dari Taiwan dan didampingi oleh Pater John Chia CDD, General CDD. Misa berlangsung dengan khidmat dan sederhana. Di akhir misa, Pater General CDD membuka secara resmi pertemuan kedua CDD dan Mass media serta Pewartaan. Setelah misa berakhir, para peserta dijamu dengan santap malam bersama di seminari skolastik CDD yang berada di atas ruangan kapel. Pertemuan pertama dibuka dengan mendengarkan sharing dan sekaligus Tanya jawab tentang perkembangan pewartaan dan mass media dari masing masing tempat. Utusan Taiwan mendapat giliran pertama untuk mensharingkan pengalaman mereka dalam mengelola penerbitan majalah costantini. Nona Zhang mensharingkan bagaimana proses pembuatan dan sekaligus distribusi dari majalah Costantini. Berdasarkan sharing yang dikemukakan, kita dapat menemukan bahwa, dalam proses penerbitan majalah Costantini, mereka juga mengalami banyak kesulitan. Beberapa kesulitan yang mereka utarakan adalah soal personil yg terbatas, bahan yang minim, termasuk juga dalam proses pendistribusian. Giliran kedua diberikan kepada utusan dari Malaysia. Dalam sharingnya, pihak Malaysia menjelaskan beberapa hal yang telah mereka kerjakan selama ini. Di CDD Malaysia, telah terbit beberapa majalah atau bulletin yang bertujuan untuk mewartakan iman kristiani. Minimal mereka memperkenalkan majalah untuk konsumsi orang dewasa dan juga untuk anak-anak yang dibuat dalam bentuk kartun. Oplah mereka juga lumayan banyak . Meskipun demikian, mereka juga mengalami kesulitan dalam beberapa hal yang hampir sama dengan tempat-tempat lain. Bahan yang terbatas, personil yang kurang, dan juga animo pembaca yang rendah menjadi catatan penting dalam sharing mereka. Pada umumnya, personil di Malaysia lebih solid dan berkembang dibanding dengan utusan dari Taiwan. Pada giliran yang ketiga, utusan Indonesia diberi tempat untuk mensharingkan pengalamannya. Pater Rudy memulai sharing dengan menjelaskan bahwa di Indonesia, terbagi atas beberapa tempat dimana CDD berkarya dan tidak semua tempat membuat penerbitan atau tulisan secara periodik dan terarah. Disamping itu, penerbitan majalah atau bulletin di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. Pater Rudy memperkenalkan bulletin Itenerari yang diperuntukkan untuk kalangan intern, bulletin Costantini yang merupakan kerjasama antara yayasan St Yusup dan Yayasan Pendidikan Kalimantan. Setelah itu, Bpk Herman memperkenalkan usaha penerbitan di kalangan gereja Mandarin. Dalam hal ini, kami memperkenalkan Tong Zhou yang terbit tahunan dan Sheng Ai yang terbit per minggu. Kesulitan yang disharingkan adalah soal kekurangan personil yang mau melibatkan diri, keterbatasan penguasaan bahasa Mandarin, kesulitan mencari bahan bahan yang cocok untuk diterbitkan, dll. Setelah itu, Saudara Along dari Buletin Garam dan terang mensharingkan pengalamannya dalam mengelola bulletin ini. Karena merupakan bulletin baru, maka kesulitan dan juga pengalaman masih sangat minim. Namun sebagai usaha untuk memperkenalkan kristus melalui dwi bahasa, bulletin ini dipuji oleh para peserta. Secara umum, kesulitan-kesulitan yang ditemukan di tiga tempat hampir sama ; yakni kesulitan mencari bahan yang bagus dan cocok, kekurangan personil yang mumpuni dan juga soal animo orang untuk membaca yang rendah. Pertemuan hari pertama diakhiri dengan doa malam bersama yang dipimpin oleh Br. Dominikus CDD dari utusan Taiwan.
Hari kedua dimulai dengan doa pagi bersama yang dipimpin oleh Pater Laurensius CDD dari utusan Malaysia. Setelah itu makan pagi bersama dan dilanjutkan dengan pertemuan materi pertama. Materi pertama disampaikan oleh pembicara dari Malaysia kemudian materi kedua oleh sdr Chen dari Majalah Commenwealth Magazine Group dengan tema sumbangsih pemikiran atau sharing pengalaman mengelola penerbitan majalah dengan IPAD. Beliau adalah salah satu penulis dari majalah yang cukup terkenal. Setelah itu, seluruh peserta merayakan Misa dan dilanjutkan dengan makan siang. Materi ketiga adalah contoh contoh pewartaan dengan menggunakan mass media. Materi disampaikan oleh pembicara dari Malaysia. Materi ke empat disampaikan oleh pembicara dari Taiwan yakni nona Zhang dari majalah Costantini. Setelah itu, acara ditutup dengan makan malam dan setelah itu, utusan dari Indonesia yakni Pater Rudy CDD memimpin doa malam.
Pertemuan hari ketiga dibuka dengan doa pagi yang dipimpin oleh utusan dari Indonesia. Sete;ah itu dilanjutkan dengan makan pagi bersama. Kemudian materi kelima disampaikan oleh Nona Zhang dan pembicara dari Malaysia yang berbicara soal kerjasama dan distribusi majalah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama . dalam diskusi bersama ditemukan beberapa hal yang merupakan hasil pembicaraan selama pertemuan berlangsung. Dalam diskusi bersama, para peserta sepakat bahwa :Indonesia adalah utusan dengan ciri khas dan kesulitan-kesulitan nya yang unik, Bahasa tidak menjadi persoalan dalam pertemuan mass media dan pewartaan, Jenis pewartaan konvensional tetap dilanjutkan tetapi kita perlu membuka dan memulai dengan jenis pewartaan melalui Ipad, Kita perlu saling mendukung dengan cara saling mengirim bahan melalui internet dll.
Pada akhir pertemuan, diputuskan beberapa hal yang akan menjadi keputusan bersama. Beberapa hal tersebut adalah : Akan dibuatkan situs khusus untuk mewartakan iman Kristiani melalui Ipad. Situs ini harus berlangganan, oleh karena itu untuk awalnya, pihak generalat CDD akan menanggung biayanya. Untuk selanjutnya akan digilir antara 3 propinsi CDD.berhubungan biayanya sudah menjadi murah, Situs tersebut akan menggunakan nama Costantini CDD ( nama ini diusulkan oleh utusan Indonesia dan setelah diadakan pemungutan suara, mayoritas memilih nama ini), Semua bahan akan dimasukkan kedalam situs ini dan dengan demikian, propinsi Taiwan. Malaysia, Indonesia dapat mengambil bahan dari situs ini, Diputuskan bahwa untuk pertemuan berikutnya akan dilaksanakan di Pulau Bali Indonesia pada awal Agustus 2014